Example 728x250
BeritaDaerahPemda Boalemo

Kecamatan Botumoito Miliki Tingkat Putus Sekolah yang Perlu Perhatian Khusus

49
×

Kecamatan Botumoito Miliki Tingkat Putus Sekolah yang Perlu Perhatian Khusus

Sebarkan artikel ini
Example 728x250

ETNIK MEDIA.ID, BOALEMO – Salah satu Kecamatan di Kabupaten Boalemo, yang memiliki tingkat Putus sekolah usia 7 sampai 12 tahun, dan perlu perhatian khusus adalah Kecamatan Botumoito.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Boalemo, Lahmudin Hambali, pada giat Apel Korpri yang bertempat di Alun-alun Tilamuta, Kamis 17 Juli 2025.

Baca Juga: Nasa Desak BPJN Audit Proses Pemadatan Tanah Dasar Untuk Mengungkap Penyebab Keretakan Jalan

“Di Kecamatan Botumoito itu, anak yang putus sekolah dari umur 7 sampai 12 tahun ada sekitar 180 orang,” ungkap Lahmudin.

Dijelaskan Lahmudin, peran aktif semua pihak sangat penting, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama instansi terkait, untuk segera menindaklanjuti program Sekolah Rakyat Unggulan (SRU) secara serius dan terstruktur.

Sebab menurutnya, program SRU menjadi langkah strategis untuk menekan angka putus sekolah di Boalemo, khususnya di wilayah-wilayah yang tingkat akses pendidikannya masih rendah.

Baca Juga: Klarifikasi Isu Keterlambatan Proses Keuangan, Sutriyani: Semua Sudah Sesuai Mekanisme

“Saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta instansi terkait, agar segera menindaklanjuti program Sekolah Rakyat Unggulan (SRU) secara serius dan terstruktur,” tegas Lahmudin.

Tak hanya itu, Lahmudin bahkan meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera menetapkan calon siswa untuk program Sekolah Rakyat Unggulan (SRU), yang akan dilaunching pada Agustus 2025 mendatang.

“Pada bulan Agustus 2025 ini ada kegiatan launching Sekolah Rakyat Unggulan (SRU) atau sekolah rintisan dan kita mendapatkan 3 Rombongan Belajar (rombel), dan diharapkan seluruh kecamatan ada perwakilan, karena kita baru memperoleh 3 rombel untuk program sekolah rintisan ini. Saya berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bulan Juli ini atau beberapa hari ke depan agar segera menetapkan siswa-siswanya,” beber Lahmudin.

Dengan jumlah rombel yang terbatas, kata Lahmudin, maka diharapakn pemerataan peserta dari seluruh kecamatan, agar manfaat program ini dirasakan secara menyeluruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *